Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya. Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam dirinya. Sementara menurut Heward, anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan khusus sehubungan dengan gangguan perkembangan dan kelainan yang dialami anak. Mereka yang digolongkan pada anak yang berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan berdasarkan ganngguan atau kelainan pada aspek: Fisik/motorik; Kognitif; Bahasa dan bicara; Pendengaran; Penglihatan; dan Sosial emosi.
Tunanetra, merupakan anak yang mengalami kangguan daya penglihatan sedemikian rupa sehingga membutuhkan layanan khusus dalam pendidikan maupun kehidupannya. Tunarungu, merupakan anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga mengalami gangguan berkomunikasi secara verbal. Tunagrahita, merupakan anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental intelektual di bawah rata-rata, sehingga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun sosialnya. Tunadaksa, merupakan anak yang mengalami kelaianan atau cacat yang menetap pada anggota gerak (tulang, sendi, otot). Tunalaras, merupakan anak dengan gangguan perilaku atau emosi yang menyimpang, baik pada taraf sedang, berat, dan sangat berat. Anak lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit dibawah anak normal, tetapi tidak termasuk kategori tunagrahita. Anak-anak yang lamban belajar, dalam beberapa hal anak ini akan mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan, dan kemampuan beradaptasi.
Anak berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang memiliki kesulitan belajar spesifik biasanya memiliki hasil skor IQ rata-rata atau di atas rata-rata, tetapi memperlihatkan hasil belajar pada beberapa bidang tertentu yang jauh dibawah perkembangan usia dan mentalnya. Anak cerdas istimewa dan bakat istimewa adalah anak memiliki hasil perhitungan IQ diatas 130. Seseorang disebut memiliki bakat istimewa jika bakat tersebut sangat menonjol dalam bidang akademik tertentu, olahraga, dan lain-lain yang melebihi tingkat perkembangan lebih dibanding usia teman sebayanya. Dalam kegiatan belajar, anak yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa akan lebih mudah menguasai materi dengan cepat, tetapi juga mudah bosan dan cepat frustasi, karena merasa kurang tertantang. Anak autis merupakan sebuah hambatan perkembangan yang dialami seseorang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Anak autis biasanya berperilaku tidak sesuai dengan situasi sosial yang sedang berlangsung, tidak ada kontak mata, tidak ada pemusatan perhatian atau permasalahan.
Penyebab terjadinya ABK dapat dikelompokkan menjadi 3, yakni: kejadian sebelum kelahiran (Pre-Natal) akibat dari infeksi kehamilan, TBC, gangguan genetika,dll; saat kelahiran (Natal) akibat dari prematur, pendarahan,dll; dan terjadi setelah kelahiran (Pasca-Natal) akibat dari TBC, kurang gizi, kecelakaan, keracunan, dll.
Anak Berkebutuhan Khusus sama dengan kita semua, sama – sama berhak mendapatkan hak dan kesempatan yang sama dalam menjalani kehidupan sehari-sehari. Oleh karena itu pentingnya mulai sekarang kita dapat memahami dan menyadari bahwa ABK adalah sama dengan kita.
