Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh ilmu, meningkatkan harkat dan martabat manusia. Belajar berlangsung sepanjang hayat, dimulai dari keluarga hingga lingkungan masyarakat tanpa batasan ruang dan waktu.
Salah satu cara belajar adalah membaca, seperti pada Firman Allah SWT, dalam Q.S. Al-Alaq ayat 1, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW serta umatnya untuk membaca. Membaca tidak harus “membaca” tetapi bisa juga mendengarkan, mengamati, dan lainnya. Membaca tidak hanya sekadar “membaca” seperti membaca chat seseorang tetapi kita harus paham apa yang kita baca, meresapi bacaannya kemudian bisa kita terapkan di kehidupan.
Dimana kita bisa membaca? Perpustakaan
Kenapa harus perpustakaan? Toh bisa online atau cari di google?
Iya memang benar, sekarang juga sudah ada Perpustakaan Elektronik, Jurnal yang bisa di akses secara online. Namun, kita juga harus berhati-hati dalam memilah informasi secara online. Kenapa? Karena informasi yang kita dapat secara online belum tentu pasti apakah itu benar atau tidak, serta tidak ada sumber validnya. Berbeda dengan buku yang ada di perpustakaan, semua buku ditulis oleh penulis-penulis profesional serta kevalidan dari informasi yang ditulis tertera jelas dan sudah diakui oleh banyak orang. Jadi, kevalidan informasinya lebih jelas. Jadi masih malas pergi ke perpustakaan?
Infografis Data Perpustakaan di Indonesia
(www.perpusnas.go.id)
Padahal, Indonesia berada di peringkat 2 dengan jumlah perpustakaan terbanyak dunia setelah negara India (Berdasarkan data tahun 2018 dari Online Computer Library Center). Menurut sensus yang dilakukan oleh Perpustakaan Perpusnas RI pada 2018, ada 164.610 perpustakaan yang tersebar di Indonesia. Jenis perpustakaan terbanyak adalah Perpustakaan Umum. diikuti Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Khusus, dan Perpustakaan Sekolah.
Perpustakaan memiliki pengaruh yang besar, seperti prestasi belajar, mengembangkan bakat, memperluas wawasan, dan sebagainnya. Dalam mengkampanyekan bahwa Perpustakaan bukan sekadar tempat untuk mengerjakan tugas, setelah tugas selesai sudah gak ke perpustakaan lagi, tempat untuk kutu buku saja, atau bahkan tempat orang-orang yang tidak pandai bersosialisasi. Perpustakaan memiliki daya pikat tersendiri dengan segala fasilitasnya, seperti makerspace, yaitu bisa menyalurkan bakat seperti bernyanyi, membaca puisi dan lainnya.
Unsyiah Library Fiesta 2020
Unsyiah Library Fiesta merupakan program unggulan dari UPT. Perpustakaan Unsyiah dengan merangkum berbagai kegiatan untuk memberikan pengetahuan baru serta menjadi wadah kreativitas mahasiswa. Dengan tema “Educate, Captivate, Connect”, acara Unsyiah Library Fiesta diantaranya yaitu:
- Penobatan Duta Baca Unsyiah
- Unsyiah Library Fiesta Expo
- Malam Puncak Unsyiah Library Fiesta
- Lomba Debat Bahasa Indonesia
- Lomba Cipta dan Baca Puisi
- Lomba Acoustic
- Shelving Competition
- Lomba Blog
Itulah acara yang akan diselenggarakan oleh UPT. Perpustakaan Unsyiah. Udah kenal sama perpustakaan Unsyiah belum?
UPT. Perpustakaan Unsyiah
UPT. Perpustakaan Unsyiah atau Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) didirikan pada tahun 1970. Memiliki visi yaitu Menjadi Pusat Informasi Ilmiah Yang Menginspirasi Dan Memotivasi Pencapaian Visi Dan Misi Universitas Syiah Kuala. Sampai saat ini, menurut informasi dari Library.unsyiah.ac.id, perpustakaan Unsyiah memiliki koleksi buku sebanyak 75.114 judul atau 136.925 eksemplar.
Saat pergi keperpustakaan gak akan bosan karena banyaknya buku yang dapat dibaca serta fasilitas yang membuat kita betah berada di perpustakaan. Berikut beberapa fasilitas yang ada di perpustakaan Unsyiah:
- Ruang baca
- Full ac & free internet access
- Ruang diskusi yang nyaman
- Kabel lan/internet
- Ruang ganti multi media center
- Ruang seminar dengan white board, lcd proyektor, wifi
- Kafe
- Ruang teater mini
- Dan masih banyak yang lainnya
Beberapa Fasilitas yang Ada di Perpustakaan Unsyiah
Fasilitas perpustakaan ternyata dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, menurut hasil penelitian P. Eko Prasetyo dan Harry Muliadi dalam jurnal "Pengaruh Disiplin Siswa Dan Fasilitas Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi", selain kedisiplinan siswa, perpustakaan memiliki peran penting dalam prestasi belajar siswa. Perpustakaan berfungsi sebagai fasilitator untuk belajar siswa. Koleksi buku serta pelayanan perpustakaan juga berpengaruh dalam prestasi belajar siswa.
Perpustakaan Unsyiah juga sudah terakreditasi A dan memiliki beberapa sertifikasiSertifikasi dan Akreditasi Perpustakaan Unsyiah
(library.unsyiah.ac.id)
Perpustakaan Unsyiah juga menjadi perpustakaan pertama peraih SNI Award tahun 2019.
Educate, Captivate, Connect adalah tiga kata yang cocok untuk menggambarkan perpustakaan
Educate yang memiliki arti mengedukasi. Inilah salah satu fungsi dari perpustakaan yang semua orang tahu. Perpustakaan sebagai sumber informasi, menyimpan berbagai karya manusia, bukan hanya buku tetapi ada karya rekaman seperti kaset, piringan hitam, dan sebagainya. Perpustakaan juga memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan dan pembelajaran, sebagai tempat pendidikan baik secara nonformal maupun informal yang berarti perpustakaan adalah tempat untuk belajar di luar bangku sekolah maupun tempat belajar dalam lingkungan sekolah.
Captivate yang berarti memikat hati. Perpustakaan bukanlah tempat yang membosankan tetapi kebalikannya. Namun, di Indonesia masih banyak orang yang jarang, malas, atau bahkan tidak suka ke perpustakaan. Padahal, perpustakaan bukan hanya untuk tempat para intelek dan kutu buku saja. Banyak orang tidak menyadari bahwa perpustakaan juga memiliki fungsi sebagai tempat rekreasi. Rekreasi yang dimaksud bukan piknik yaa. Akan tetapi, perpustakaan sebagai tempat untuk menikmati rekreasi kultural, yaitu dengan membaca dan bacaan ini tersedia banyak di perpustakaan.
Ranking Minat Baca (www.ccsu.edu)
Bagaimana perpustakaan tidak sepi, berdasarkan data dari Central Connecticut State University (CCU) pada Maret 2016, Indonesia berada di urutan ke-60 dari 61 negara dalam tingkat minat baca. Peringkat tersebut didapat berdasarkan jumlah kunjungan ke perpustakaan di Indonesia yang rendah. Maka dari itu, orang tua harus menanamkan gemar membaca bagi anaknya sedini mungkin, mengingat pentingnya membaca. Padahal, kultur membaca orang Indonesia lebih suka berkunjung ke toko buku atau bazar buku. Menurut Republika.co.id, Perpustakaan Nasional memiliki sistem peminjaman buku secara online yang ternyata banyak diminati masyarakat Indonesia. Satu buku elektronik bahkan memiliki jumlah antrian peminjaman hingga 500 orang. Ini menunjukkan bahwa orang Indonesia sebenarnya memiliki budaya membaca, hanya mager saja ke perpustakaan.
Connect yang berarti menghubungkan. Perpustakaan menghubungkan antara manusia dengan ilmu pengetahuan, antara yang tidak tahu menjadi tahu, serta dapat menghubungkan antar manusia dengan interaksi yang terlibat di dalam perpustakaan. Melalui buku, ilmu pengetahuan yang ada di masa lampau atau tentang budaya masa lalu bahkan tentang kehidupan di masa sebelum ada peradaban, kita bisa membacanya melalui buku.
Kesimpulan
Educate, Captivate, Connect, tiga kata yang menggambarkan perpustakaan. Perpustakaan bukan hanya untuk mengedukasi namun juga bisa untuk mengembangkan bakat dan minat. Selain memiliki daya pikat tersendiri, perpustakaan juga bisa menghubungkan dengan informasi-informasi yang didapat dengan membaca.